Posted in

Dampak Cuaca Buruk Hujan dan Petir, PSN Tunda Lumcurkan Satelit Nusantara Lima

Jakarta – Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menunda peluncuran Satelit Nusantara Lima di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS) akibat faktor cuaca buruk hujan dan petir dari 8 September 2025 pukul 20.02 waktu setempat atau 9 September 2025 pukul 8.02 WIB.

Semula satelit ini akan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX yang disambut netizen (warganet) Indonesia di link live streaming YouTube PSN. Ada juga netizen luar negeri menonton dari berbagai channel live streaming lain.

Mereka berharap Satelit Nusantara Lima bisa mencapai orbit tujuannya di koordinat 113 BT selama enam bulan dan dapat berfungsi maksimal untuk Indonesia. Namun, kondisi cuaca buruk berupa hujan dan petir menjadi hambatan saat ini. Peluncuran pun dibatalkan.

Berikut beberapa komentar mereka dari sejumlah channel live streaming:

“Nusantara Lima Mission (Delay) ,” kata netizen Indonesia @nasarya14.

“I am in Cape Canaveral and it is super cloudy with a bunch of lightning,” kata netizen @Tim Wheatley menjelaskan kondisi cuacanya yang memang buruk.

“Hey, we get to hang out again tomorrow!!,” kata @Matt Gooch 1515 memberi semangat untuk esok hari.

“Sukses utk PSN & Satelit Nusantara Lima, Bangga Indonesiaku,” kata @dewiaryani1*** menyampaikan pesan positif.

Chief Executive Officer (CEO) PT PSN, Adi Rahman Adiwoso, mengemukakan cuaca buruk hujan dan petir terus berlangsung. SpaceX sudah memiliki standard operating procedure (SOP) kalau ada kilat dan awan kumulus nimbus, sehingga peluncuran harus dijadwal ulang.

Jendela peluncuran yang berakhir pada pukul 22.02 waktu setempat (10.02 WIB) telah berlalu, sehingga peluncuran dijadwalkan ulang untuk hari berikutnya, 9 September 2025.

Hal ini dengan jendela peluncuran yang sama, yaitu pukul 20.02 hingga 22.02 waktu Florida atau di Indonesia sekitar pukul 07.02-09.02 WIB hari Rabu pagi, 10 September 2025.

“Insya Allah besok cuacanya lebih baik. Lebih baik kita menjaga safety daripada memaksa,” tambahnya optimistis.

Satelit Nusantara Lima memakai teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) dengan kapasitas 160 Gbps. Satelit ini dirancang untuk meningkatkan konektivitas di Indonesia dan Asia Tenggara, terutama di wilayah yang sulit dijangkau serat optik dan jaringan seluler. (adm)

Sumber: detik.com